Peran Pesantren dalam Pengawasan Partisipatif
|
madiunkota.bawaslu.go.id, Kota Madiun - Sebagai warga Negara Indonesia yang baik kita harus memiliki dan meneladani sikap Nasionalisme yang seharusnya sudah tertanam pada diri kita untuk negara kita tercinta. Sama halnya di lingkungan pesantren mempunyai peran dalam Pengawasan Partisipatif. Santri termasuk sebagai warga negara yang turut serta dalam Pemilu yang tidak hanya menggunkan hak pilih saja, akan tetapi juga harus memiliki kesadaran hukum untuk menjadi pengawas partisipatif. Rabu (8/9/2021)
"Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Pemilu, salah satu maksud dari slogan itu adalah menjalin seluas-luasnya untuk partisipasi pengawasan. Berbeda dengan KPU yang mengajak, mensosialisasikan untuk pemilih memberikan hak pilihnya, Bawaslu mengajak masyarakat untuk berperan serta mengawasi penyelenggaraan pemilu, salah satunya bersama lembaga pendidikan". ujar Komisioner Bawaslu Kota Madiun Mohda Alfian dalam acara Spektrum Kota Madiun Bawaslu Menyapa Edisi-11
Peran serta masyarakat sangat penting dalam pengawasan partisipatif. Oleh Sebab itu, banyak mitra-mitra Bawaslu yang akan diajak dalam pengawasan Pemilu seperti Universitas, Ormas, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan juga lembaga pendidikan. Bahwasanya dalam menjalankan tugasnya Bawaslu harus berkolaborasi dengan masyarakat pemilih untuk melakukan pengawasan dalam menjalankan demokrasi, Pemilu agar terhindar dari potensi kecurangan yang terjadi.
"Pesantren berperan dalam program pemerintah termasuk Pemilihan Umum dikarenakan pesantren punya memiliki 3 fungsi yaitu fungsi Pendidikan, Lembaga Sosial, dan Dakwah mengajak masyarakat yang salah satunya diantaranya ikut berpartisipasi dalam kegiatan Pemilu khususnya Bawaslu kami ikut mengawasi jalannya Pemilihan Umum". ujar Mudir MBS Prof. Hamka Kota Madiun Zaini Munir Fadloli.
Landasan pesantren berperan aktif dalam pengawasan partisipatif yaitu mengikuti fatwa MUI agar umat Islam ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu dan memilih pemimpin yang memiliki sifat-sifat jujur, amanah, tabligh, dan fatonah. Landasan tersebut juga dijadikan dasar untuk mengajak masyarakat supaya selain memilih pemimpin, ikut mengawasi jalannya pemilu serta mensosialisasikan larangan Politik Uang, isu Sara, dan Berita Hoax.
"Khusus untuk santri, kami memfasilitasi untuk menggunakan hak pilihnya pada saat pelaksanaan Pemilu, khususnya pemilu di Kota Madiun". tambah Zaini
Senada dengan Zaini Munir, Pengasuh asrama Gen Q Ponpes Al Mujaddadiyah Demangan, Kota Madiun Zainul Abidin menerangkan tentang kondisi di lingkungan pesantren, tentang edukasi tetap mengikuti aturan pemerintah, Sedangkan proses belajar mengajar berbeda dengan sekolah umum. Untuk kegiatan pesantren sudah aktif sudah mulai lama walaupun di masa pandemi, karena hanya di lingkungan pesantren tidak ada orang dari luar.
"Program pesantrenan dan program pendidikan dari pemerintah berjalan dengan beriringan sesuai denga protokol kesehatan, termasuk kunjungan dari wali santri juga dibatasi". ujar zainul
Zainul menyakinkan, Berkaitan dengan kunjungan politik, dari pihak pesantren tidak menolak juga tidak langsung menerima untuk menjaga kondisi pesantren selalu kondusif. Jika tujuan politik, pasangan calon tertentu akan diatur sebagai mestinya. Akan tetapi, jika memang berkunjung untuk silaturahmi, pasti kita menerima dengan baik sesuai dengan ajaran islam.
Lingkungan pesantren selalu menanamkan kejujuran, serta selalu menjunjung tinggi amal makruf nahi mungkar. Karena lingkungan pesantren menolak politik uang, mencegah berita hoax, program yang baik ini bisa dijalankan di lingkungan pesantren.
"Bisa dibilang lembaga pendidikan termasuk netral dalam politik, bukan berati kita cenderung hanya dengan salah satu partai politik tetapi kami bisa menerima semuanya bahkan kami bisa memberikan amanah untuk menjalankan amar makruf nahi mungkar kepada yang bersangkutan secara langsung". tutup zainul
Mohda Alfian, SP (Komisioner Bawaslu Kota Madiun)
Drs. Zaini Munir Fadloli, M.Ag. (Mudir MBS Prof. Hamka Kota Madiun)
Muh. Zainul Abidin, S.Th.I (Pengasuh asrama Gen Q, Ponpes Al Mujaddadiyah Demangan, Kota Madiun)