Lompat ke isi utama

Berita

Ketua Bawaslu Kota Madiun Dorong Pelajar Jadi Pengawas Partisipatif dalam Pemilu

narsum wahyu

Ketua Bawaslu Kota Madiun, Wahyu Sesar Tri Sulistyo Nugroho mengajak pelajar Muhammadiyah se-Kota Madiun untuk menjadi pemilih cerdas & berintegritas, menolak politik uang & hoaks, serta aktif mengawasi pemilu pada acara Pra-Musyran Serentak IPM Kota Madiun.(Rabu,20/08/2025)

madiunkota.bawaslu.go.id, Kota Madiun – Ketua Bawaslu Kota Madiun, Wahyu Sesar Tri Sulistyo Nugroho, menjadi narasumber dalam kegiatan Pra Musyawarah Ranting (Pra-Musyran) Serentak yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Madiun. Kegiatan yang mengangkat tema “Menguatkan Kepemimpinan, Meneguhkan Pelajar Berkemajuan” ini juga menghadirkan Ketua KPU Kota Madiun, Pita Anjarsari.

Di hadapan pelajar SMP hingga SMA Muhammadiyah se-Kota Madiun, Wahyu memperkenalkan tugas dan kewenangan lembaga penyelenggara pemilu, khususnya Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), serta menjelaskan pentingnya pengawasan partisipatif.

“Bawaslu adalah lembaga negara yang diberi kewenangan oleh undang-undang untuk mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum, mulai dari proses awal hingga akhir tahapan pemilu,” jelas Wahyu.

Ia menambahkan, dengan keterbatasan jumlah personel Bawaslu, maka peran aktif masyarakat sebagai pengawas partisipatif menjadi sangat penting agar proses pemilu berjalan jujur, adil, transparan, dan demokratis.

Wahyu juga menekankan bahwa Bawaslu memiliki program Pendidikan Pengawasan Partisipatif yang ditujukan untuk mengajak sekaligus membekali masyarakat, terutama pemilih pemula seperti pelajar SMA. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga bertujuan:
    •    Meningkatkan kesadaran demokrasi di kalangan masyarakat dan pelajar,
    •    Membentuk pemilih cerdas dan berintegritas yang menolak politik uang, hoaks, dan ujaran kebencian,
    •    Memberikan pemahaman praktis tentang cara melaporkan pelanggaran pemilu, serta
    •    Membangun budaya peduli politik sejak dini.

Muhammadiyah

“Generasi muda, khususnya Gen Z, memiliki peran penting dalam menjaga demokrasi. Mereka harus menjunjung tinggi integritas sekaligus menumbuhkan kepemimpinan yang berkarakter,” tegas Wahyu.

Kegiatan Pra-Musyran Serentak ini tidak hanya menjadi ajang penguatan organisasi, tetapi juga ruang belajar bagi pelajar Muhammadiyah untuk memperluas wawasan kebangsaan, kepemimpinan, serta meneguhkan peran strategis pelajar dalam kehidupan berbangsa.

Penulis : Ardo
Foto : Ananda Z