Ajak Pemilih Pemula Melek Politik, Bawaslu Adakan Talkshow
|
Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Penting bagi generasi muda untuk paham tentang politik dan pemilu. Merupakan kewajiban dan tugas dari Bawaslu mengedukasi pemilih pemula agar paham politik dan pemilu. Pada Rabu (24/3), Bawaslu mengadakan acara talkshow Bawaslu Menyapa, dengan tema "Problema Pemilih Pemula dalam Pemilu" yang di adakan bersama Suara Madiun pada Rabu (24/3). Hadir pada acara tersebut beberapa narasumber antara lain, Kokok Heru Purwoko, S.H., M.H. (Ketua Bawaslu Kota Madiun), Arif Sugianto (Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Madiun), Uswatun Khasanah, S.Hum. (Ketua Fatayat NU Kota Madiun), Kukun Pristiwantoro (Wakil Ketua Forum Karang Taruna Kota Madiun).
“Pemilih pemula sangat penting bagi generasi mereka kedepannya sebagai pembelajaran pengkaderan di dunia politik. Dalam hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh partai politik sehingga hanya dimanfaatkan manakala ada kontestasi saja, pilkada dan pemilu. Padahal potensinya sangat luar biasa.” Ujar Kokok HP, sapaan akrab Ketua Bawaslu Kota Madiun. Ada beberapa catatan dari pemilih pemula ada sekita 5 juta orang. Jumlah pemilih pemula dan pemilih muda bila digabung ada sekitar 79 juta orang. Menurut Kokok HP hal itu merupakan potensi yang sangat luar biasa. “Pemilih pemula hanya dimanfaatkan saat berlangsungnya kontastasi atau kampanye saja. Saat kontestasi selesai mereka ini cenderung dibiarkan.” Tambahnya. Perlunya pendidikan politik bagi pemilih pemula tidak hanya saat ada kontestasi saja, tetapi pada saat sebelum kontestasi pemilih pemula ini juga perlu untuk diajak agar lebih melek politik. “Sehingga pemilih pemula terutama yang muda ini tidak apatis terhadap politik. Sehingga tongkat estafet ini menjadi mandek karena sejak awal tidak diberikan pendidikan politik.” Kata Kokok HP.
“Peran pemuda di Kota Madiun bisa dimaksimalkan, sosialisasi-sosialisasi jelang pemilu perlu dilakukan terhadap pemilih pemuda. Sehingga mereka tidak dimanfaatkan saat pemilu atau kampanye saja oleh partai politik,” Ungkap Kukun yang juga Wakil Ketua Forum Karang Taruna Kota Madiun.
Narasumber yang lain dari Fatayat NU juga berpendapat,” kontribusi pemuda dalam pemilu nilainya sangat signifikan dalam mendongkrak suara peserta pemilu. Tetapi secara psikologis dan emosionalnya masih labil. Maka hal itu menjadi sasaran oknum-oknum peserta pemilu untuk dimanfaatkan dalam politik uang.” Menurut Uswatun Khasanah.
Arif Sugianto selaku perwakilan pemuda yang juga Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Madiun juga mengatakan, “ masa depan demokrasi negara ada di tangan pemuda, terutama di Kota Madiun kontribusinya sangat besar.” Katanya
Acara yang dipandu oleh Amanda selaku host dari Suara Madiun terasa menarik sekali dan berlangsung selama 1 jam. (Hatta)